1. Melaksanakan Program Langit Biru sejak tahun 2004.
Program ini bertujuan untuk menciptakan mekanisme kerja yang koordinatif dalam pengendalian pencemaran udara, mengendalikan pencemaran udara, dan mewujudkan perilaku kota Yogyakarta yang cinta lingkungan.
2. Melaksanakan pemantauan lingkungan secara rutin.
Pemantauan ini dilakukan dengan 2 cara, yakni dengan uji udara ambient untuk mengetahui kualitas udara dalam Kota Yogyakarta dan uji emisi untuk kendaraan umum serta pribadi. Jumlah kendaraan yang melakukan uji emisi diharapkan dapat mencapai 1.000 kendaraan per tahun. Jika pengujian berkala ini berfungsi secara efektif maka emisi CO, HC, dan partikulat dapat turun hingga 50%. Selain itu, faktor keselamatan kendaraan juga merupakan manfaat lain yang bisa dipetik. Artinya jika kendaraan dirawat dengan baik maka risiko mengalami kecelakaan pun dapat dikurangi.
3. Menata transportasi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.
Penataan ini terutama dikonsentrasikan pada jalur kawasa Malioboro. Kawasan Malioboro merupakan kawasan utama yang wajib dikunjungi para wisatawan. Tidak mengherankan kalau kawasan ini selalu ramai dari pagi hingga malam hari.
4. Meningkatkan dan memperbanyak jalur-jalur hijau.
Jalur hijau di dalam kota diperbanyak untuk meneka jumlah emisi CO2. Contohnya dengan membuat jalur hijau Malioboro, penghijauan jalan-jalan utama kotam dan pembuatan taman di area pemukiman.
5. Membina kelompok pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pecinta lingkungan.
Upaya sadar lingkungan mulai digerakkan sedini mungkin pada anak-anak dan remaja. Salah satu upayanya adalah dengan membentuk serta membina organisasi dan klub pecinta lingkungan Sebut saya Jogja Onthel Community (JOC) dan Youth Clean Air Club (YCAC).
oleh : melinda
sumber : akankan Indonesia tenggelam akibat pemanasan global?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar