03 Maret 2008

Bersama Merawat Bumi

Sejumlah langkah untuk mengurangi emisi gas karbondioksida bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Selain hemat listrik dan ongkos, juga baik untuk kesehatan.

Bumi semakin panas. Ini terjadi karena lapisan ozon yang berfungsi melapisi bumi dari efek negatif sudah banyak berlubang. Bahkan, menurut perkiraan terakhir Lembaga Antariksa Eropa (ESA), lubang ozon pada saat ini sudah seluas daratan Eropa atau sekitar 10 juta kilometer persegi. Artinya, sinar ultraviolet yang dipancarkan ke bumi makin banyak. Dan dampaknya luar biasa. Orang yang terpapar sinar tersebut akan terkena berbagai penyakit, antara lain kanker kulit dan katarak. Temperatur bumi semakin tinggi, kekeringan pun berlangsung di sejumlah wilayah. Kebakaran terjadi di mana-mana. Banjir melanda banyak kawasan. Karena itu, sudah sewajarnya mulai dari sekarang mencegah agar kerusakan lapisan tersebut tidak sampai parah. Beberapa di antaranya mengurangi penggunaan karbondioksida, bahan-bahan pendingin yang mengandung freon chlorofourcarbon (CFC), dan bahan bakar hidrogen.

Berikut ini beberapa tips yang perlu diikuti. Mencegah lebih baik daripada mengobati ternyata tak hanya berlaku di bidang kesehatan. Mencegah pemanasan global juga perlu daripada mengatasi bumi yang sudah rusak. Mencegah dapat dilakukan di rumah, perkantoran, mal, rumah sakit, dan di kendaraan pribadi atau umum.

Berikut beberapa tips yang perlu diikuti.

Rumah Tangga

1. Gunakan lampu pijar hemat energi. Sejumlah perusahaan lampu sudah membuat dan menjual lampu-lampu model begini. Harganya memang lebih mahal tiga hingga lima kali lampu pijar biasa. Tetapi energi listrik yang bisa diirit juga lebih besar, dapat mencapai 1/4 biaya listrik lampu konvensional. Seperti dikutip majalah Time, 9 April lalu, lampu yang 7 watt pada lampu hemat energi seterang lampu pijar 40 watt. Sedangkan lampu yang 26 watt seterang lampu pijar 100 watt. Selain itu, juga tahan lama karena bisa tahan lebih dari enam bulan pemakaian nonstop. Ada yang mempersoalkan kandungan merkuri. Toh, masih dalam batas normal. Meski hemat energi, lantas jangan seenak saja menyalahkan. Nyalakan hanya di waktu malam atau gelap.

2. Jangan membuka pintu lemari es terlalu lama. Makin lama pintu terbuka, energi listrik yang terpakai dan terbuang percuma juga kian besar. Sebab mesin pendingin terus bekerja sampai ruangan di kulkas mencapai suhu tertentu. Apabila ingin menaruh atau mengambil sesuatu dari kulkas, lakukan dengan cepat. Jangan biarkan anak Anda bermain dalam posisi pintu kulkas terbuka terlalu lama.

3. Matikan pendingin ruangan (AC), televisi, radio, komputer, dan peralatan elektronik lainnya bila sudah tak diperlukan. Biasakan mencabut alat listrik jikalau tak digunakan. Komputer, misalnya, jika digunakan hanya empat jam per hari, dapat menghemat biaya Rp 630.000 per tahun dan dapat mengurangi emisi karbon 83% setahun.

4. Cucilah pakaian dengan tangan Anda sendiri. Di samping menghasilkan cucian lebih bersih, juga menyehatkan dan tidak boros listrik. Lalu, jangan menggunakan mesin pengering. Sebab uap mengeluarkan gas yang mengandung karbondioksida (CO2). Ambil contoh, dalam jangka waktu lama, T-shirt yang dikeringkan bisa mengeluarkan 4 kg gas CO2 ke udara. Gunakan cara alami dengan menjemur pakaian di udara terbuka.

5. Etanol bisa dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar minyak di rumah atau sebagai bahan alternatif minyak tanah atau gas. Ini berkaitan dengan terus melambungnya harga minyak dunia yang kini mencapai US$ 90 per barel dan tingkat polusi yang makin parah. Etanol dapat diperoleh dari tanaman yang mengandung alkohol seperti tebu. Selain itu, bahan bakar nabati yang tengah dikembangkan adalah yang berasal dari kelapa sawit, jarak, tebu, jagung, dan ubi jalar. Anda tak perlu khawatir bahan bakar nabati bakal habis. Sebab tumbuhan tersebut dapat ditanam lagi. Lain halnya minyak tanah atau gas yang bakal habis.

6. Penuhilah pekarangan rumah dengan tanaman. Tanaman dapat menyejukkan rumah dan pekarangan. Juga menghindari cuaca panas dan terik matahari. Anda pun menghirup udara bersih dan mengandung banyak oksigen yang dikeluarkan tumbuh-tumbuhan. Salah satu tanaman yang menyerap banyak CO2 adalah bambu. Selain tumbuh lebih cepat, bambu juga lebih cepat menyerap CO2 ketimbang beberapa tanaman lainnya.

7. Lindungi rumah dengan tabir surya. Misalnya, jendela dipasangi kaca film, sehingga rumah tidak terlalu panas dan tak perlu menggunakan AC.

8. Usahakan rumah dilengkapi ventilasi yang cukup, sehingga terjadi sirkulasi udara setiap hari. Buka jendela dan pintu lebar-lebar pada pagi hari agar udara pagi yang baik bisa masuk dan menggantikan udara yang kotor.

9. Jangan membakar sampah di pekarangan rumah. Asapnya mengeluarkan gas CO2 yang berbahaya bagi tubuh manusia jika terhirup. Pisahkan sampah yang dapat didaur ulang dengan sampah yang tak dapat didaur ulang. Sampah-sampah yang dapat didaur ulang, seperti kertas dan kaleng bekas, bisa digunakan lagi bila diperlukan.

10. Jangan membawa tas-tas plastik ke rumah. Sebab bahan-bahan yang terbuat dari plastik sulit didaur ulang. Di dunia, dari sekitar 500 milyar tas plastik yang didistribusikan, hanya kurang dari 3% yang didaur ulang. Jika tertanam di bawah tanah, ia membutuhkan waktu 1.000 tahun untuk terurai dan bercampur dengan tanah. Sebagai alternatif, bawalah tas-tas yang terbuat dari kertas atau material yang gampang didaur ulang.

Hotel, Kantor, dan Fasilitas Umum Lainnya

1. Pengelola hotel sebaiknya menggunakan lampu koridor yang menyala berdasarkan sensor panas tubuh manusia. Apabila memungkinkan, jangan gunakan pintu yang digerakkan dengan listrik.

2. Hindari penggunaan lift atau eskalator untuk naik atau turun tidak sampai tiga tingkat. Biasakan menggunakan tangga. Di samping menyehatkan, juga tidak memboroskan listrik hotel atau perkantoran.

3. Bila menginap di hotel atau penginapan yang terletak di daerah yang berudara sejuk dan dingin, usahakan meminimalkan penggunaan AC. Cari penginapan yang sistem sirkulasi udaranya baik.

4. Untuk pengelola hotel, usahakan tidak memperbanyak lampu penerangan yang tidak perlu. Banyak hotel membuat lampu yang tidak perlu, seperti lampu hias.

5. Tisu dan kertas bekas jangan langsung dibuang. Bisa diolah lagi oleh pengelola barang bekas menjadi barang yang berguna dan menarik. Penggunaan kertas bekas untuk didaur ulang bisa mengurangi ditebangnya pohon-pohon untuk keperluan pembuatan bubur kertas dan kertas. Setiap ton kertas yang didaur ulang bisa menghemat 30.000 air dan mengurangi 19 pohon yang ditebang untuk keperluan pembuatan kertas.

6. Gunakan makanan yang lebih banyak berasal dari bahan baku atau produk lokal. Belilah sayur atau bahan makanan yang dijual di pasar-pasar yang terletak di dekat hotel. Ini untuk mengurangi biaya transportasi. Sebab transportasi menggunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar.

7. Banyak hotel menyediakan fasilitas pemanas air. Agar menghemat energi, mesin pemanas air jangan digunakan lagi andai kata sudah berumur enam tahun. Pada usia tersebut, biasanya mesin tidak bekerja maksimal.

Transportasi

1. Gunakanlah bus bila bepergian jauh, ke kantor atau ke tempat lain. Sebab, menurut studi, alat transportasi ini cuma menyumbang 14% emisi gas rumah kaca. Kendaraan umum di Amerika Serikat hanya mengeluarkan 5,3 milyar gas setiap tahun atau setara dengan 1,5 juta CO2. Itu jika bus kota menggunakan bahan bakar gas atau bahan bakar nabati. Selain itu, manfaatkan bus yang punya jalur khusus, seperti busway dan mass rapid transport. Di Jakarta baru dikenal dengan busway. Andai kata semakin banyak orang naik dan sistem transportasi massal makin banyak, polusi udara akibat gas beracun yang keluar dari knalpot bisa dikurangi.

2. Bila dekat, gunakanlah sepeda atau jalan kaki. Di samping menyehatkan, juga bisa irit ongkos, waktu perjalanan, dan mengurangi polusi. Untuk itu, usahakan cari kantor yang berdekatan dengan rumah. Atau usahakan mencari rumah yang berdekatan dengan kantor.

3. Istirahatkan mobil pribadi Anda minimal dua hari dalam seminggu. Umur mobil bisa lebih panjang dan tidak terjadi pemborosan. Anda tak perlu mengeluarkan duit untuk membeli bahan bakar, oli, bayar parkir, tol, dan sebagainya. Udara pun menjadi lebih bersih.

4. Setiap kendaraan pribadi dan umum sebaiknya menggunakan gas atau biosolar serta biopremium. Untuk kendaraan yang menggunakan mesin diesel, tak perlu khawatir karena di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum di sejumlah daerah tersedia fasilitas mesin pompa biosolar. Sedangkan untuk mobil bensin, harap sabar. Untuk sementara, biopremium belum tersedia. Pihak Pertamina menunda investasi biopremium dengan alasan tingginya investasi. Selain itu, tak ada subsidi dari pemerintah untuk pengembangan biopremium.

5. Apabila Anda ingin mengganti mobil dengan mobil baru, pilihlah mobil hibrida. Mobil hibrida sudah dibuat oleh beberapa produsen mobil, seperti Toyota, Ford, dan Honda. Tapi masih sedikit orang yang menggunakan mobil jenis ini.

6. Cek tekanan ban mobil Anda. Tekanan ban yang pas tidak membuat bensin jadi boros. Lakukan pula tune-up pada karburator, misalnya, secara berkala. Semakin bersih karburator, semakin lancar pengapian mesin Anda. Bahan bakar pun bisa diirit. Dan karbon yang dikeluarkan makin kecil. Kalau perlu, penggunaan bahan bakar diirit, sehingga penggunaan bahan bakar minimal berkisar 8,5-10 km per liter. Ganti saringan udara mobil Anda bila sudah banyak kotoran yang menempel. Penggantian saringan udara bisa membuat efisiensi 10%.

sumber : http://digilib.ampl.or.id/detail/detail.php?row=1&tp=artikel&ktg=climate&kd_link=&kode=1780

Tidak ada komentar: